BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan dari
pendidikan nasioal adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Peranan lembaga pendidikan, termasuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ngali sangat menentukan dalam mengajarkan
agama dan akhlak mulia dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada peserta didik. Karena itu peningkatan
kualitas berhubungan dengan berbagai unsur/pihak yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan perlu terus dilakukan agar mencapai hasil yang bagus. Perlu kita
ingat bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran adalah jika
siswa atau peserta didik memperoleh hasil belajar yang bagus/tinggi.
Hasil belajar merupakan penilaian suatu hasil pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru yang dilambangkan dengan angka-angka yang merupakan aktualisasi dari kemampuan
siswa. Berdasarkan hasil belajar tersebut guru dapat mengetahui tingkat
keberhasilan belajar siswanya. Jika hasil belajarnya masih rendah, seorang guru
harus berusaha menemukan kekurangan/hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik faktor internal dari
diri siswa itu sendiri maupun faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah faktor psikologis. Dari sekian
banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam hal ini
pelajaran matematika adalah faktor minat dan motivasi. Minat diartikan sebagai
ketertarikan terhadap sesuatu .
Dalam kegiatan belajar, ketika seorang siswa tertarik untuk mempelajari suatu pelajaran
tertentu maka dalam dirinya ada
keinginan untuk menerima atau menolak pelajaran tersebut. Bilamana seorang menyenangi
pelajaran tertentu maka ia akan menerimanya dan pada gilirannya akan bersedia
melakukan sesuatu. Ketika memulai kegiatan belajar, siswa yang memiliki sikap
menerima untuk belajar, maka ia akan cenderung untuk terlibat dalam kegiatan
belajar yang baik, sehingga hasil belajar dapat dicapat dengan baik, sebaliknta
siswa yang memiliki sikap menolak untuk belajar, maka ia akan cenderung acuh
tak acuh terhadap pelajaran, sehingga hasil belajarnya tidak dicapai dengan
baik.
Kenyataannya di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
matematika, siswa terlihat kurang antusias, daya kreatifitasnya rendah, tidak
sungguh-sungguh mengikuti pelajaran, putus asa ketika menghadapi kendala dalam
memecahkan soal- soal matematika, suka mengantuk saat guru menerangkan, siswa
enggan berpikir, jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika, ada juga
siswa yang mengganggu temannya pada saat
guru sedang menerangkan dan ada siswa yang acuh tak acuh. Keadaan seperti ini
menyebabkan suasana belajar di kelas menjadi sangat monoton, gaduh dan kurang menarik
dan sebagai akibatnya hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar matematika siswa pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ngali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar