A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksananannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. (GBHN 1999-2000)
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dunia pariwisata dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata dilakukan bukan hanya untuk kepentingan wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk menggalakan kepentingan wisatawan dalam negeri. Pembangunan kepariwisataan pada hakekatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, seni budaya, peninggalan sejarah, benda-benda purbakala serta kemajemukan budaya.
Dalam rangka mencapai tujuan pengembangan pariwisata maka pembanguan pariwisata harus diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam, makin besar sumber daya alam yang dimiliki suatu negara, maka semakin besar pula harapan untuk mencapai tujuan pembangunan dan pengembangan pariwisata.
Tujuan pengembangan pariwisata akan berhasil dengan optimal bila ditunjang oleh potensi daerah yang berupa obyek wisata baik wisata alam maupun wisata buatan manusia. Yoeti (1985: 5), mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan daerah menjadi daerah tujuan wisata tergantung dari daya tarik itu sendiri yang dapat berupa keindahan alam, tempat bersejarah, tata cara hidup bermasyarakat maupun upacara keagamaan. Dari uraian tersebut diatas sektor kepariwisataan perlu mendapat penanganan yang serius karena kepariwisataan adalah merupakan kegiatan lintas sektoral dan lintas wilayah yang saling terkait ,diantaranya dengan sektor industri, perdagangan, pertanian, perhubungan, kebudayaan, sosial ekonomi, politik, keamanan serta lingkungan.
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kabupaten Purbalingga memiliki aset wisata yang cukup beragam yang dapat memenuhi segala kebutuhan kepariwisataan jika aset tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan Perda Bupati Nomor 15 Tahun 1996 tanggal 18 Desember 1996, Moto dan Etos Kerja Masyarakat Purbalingga adalah Perwira (Pengabdian, Ramah, Wibawa, Rapi dan Aman). Selain itu Purbalingga dikenal pula dengan berbagai macam predikat antara lain:
1. Kota Budaya
Karena ditemukannya peningggalan-peninggalan purbakala yang berbentuk candi, batu tulis, lingga, dan yoni
2. Kota Perjuangan
Semenjak perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia, Purbalingga tidak pernah ketinggalan dan ikut andil dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda
maupun Jepang. Purbalingga melahirkan seorang Ksatri seperti Panglima Besar
Jendral Soedirman.
3. Kota Wisata
Kabupaten Purbalingga merupakan daerah yang menyajikan berbagai obyek dan daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi antara lain berupa wisata alam, atraksi budaya, dan lain sebagainya.
(Dishubpar, Purbalingga 2004)
Salah satu potensi wisata yang menjadi obyek andalan dan merupakan obyek wisata yang potensial untuk dikunjungi adalah obyek wisata alam Goa Lawa yang terletak di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja. Berdasarkan data statistik jumlah pengunjung obyek wisata, maka obyek wisata Goa Lawa merupakan salah satu dari tiga obyek wisata yang selalu diminati oleh para wisatawan setelah Kolam Renang Tirto Asri dan Taman Aquarium Purbasari.
Obyek wisata Goa Lawa merupakan obyek wisata dengan latar belakang kondisi alam yang sangat indah dengan pemandangan Gunung Slamet. Obyek wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Hal tersebut dikarenakan obyek wisata tersebut tidak hanya menyajikan potensi berupa Goa saja tetapi juga didukung oleh potensi yang lain seperti areal bermain untuk anak-anak, bumi perkemahan serta pemandangan yang indah dan udara pegunungan yang sejuk.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga tahun 2000. Untuk perencanaan kawasan pariwisata harus diperuntukan bagi kegiatan pariwisata saja, yang sampai saat ini masih diperlukan peningkatan sarana dan prasarana. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) tersebut ada kriteria-kriteria tertentu untuk pengembangan kawasan pariwisata antara lain:
1. Keindahan alam dan keindahan panorama
2. Masyarakat dengan kebudayaan yang bernilai tinggi dan diminati oleh wisatawan
3. Bangunan peninggalan budaya dan atau mempunyai nilai budaya yang tinggi
4. Tersedianya sarana dan prasaran air dan listrik
5. Mempunyai kepadatan penduduk yang relatif rendah
6. Mempunyai aksesibilitas yang tinggi
7. Lahan tersebut tidak telalu subur dan bukan lahan produktif
8. Adanya lahan yang mungkin bisa digunakan untuk areal perluasan kawasan
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut Kecamatan Karangreja merupakan kawasan perencanaan untuk kawasan wisata alam yang dipusatkan pada tempat wisata Goa Lawa.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang kondisi obyek wisata tersebut dan pengembangan obyek tersebut dari sudut pandang geografis dengan mengambil judul “Tinjauan Geografis Terhadap Pengembangan Obyek Wisata Alam Goa Lawa Di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga”, dengan mengikuti aturan penulisan dan bersifat obyektif.
1. Keindahan alam dan keindahan panorama
2. Masyarakat dengan kebudayaan yang bernilai tinggi dan diminati oleh wisatawan
3. Bangunan peninggalan budaya dan atau mempunyai nilai budaya yang tinggi
4. Tersedianya sarana dan prasaran air dan listrik
5. Mempunyai kepadatan penduduk yang relatif rendah
6. Mempunyai aksesibilitas yang tinggi
7. Lahan tersebut tidak telalu subur dan bukan lahan produktif
8. Adanya lahan yang mungkin bisa digunakan untuk areal perluasan kawasan
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut Kecamatan Karangreja merupakan kawasan perencanaan untuk kawasan wisata alam yang dipusatkan pada tempat wisata Goa Lawa.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang kondisi obyek wisata tersebut dan pengembangan obyek tersebut dari sudut pandang geografis dengan mengambil judul “Tinjauan Geografis Terhadap Pengembangan Obyek Wisata Alam Goa Lawa Di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga”, dengan mengikuti aturan penulisan dan bersifat obyektif.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar