Pendidikan di seluruh dunia kini sedang mengkaji kembali perlunya pendidikan nilai moral, atau pendidikan budi pekerti atau pendidikan karakter. Menurut Zuriah (2007). Hal ini bukan hanya dirasakan oleh bangsa dan masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh Negara-negara maju. Bahkan di Negara- negara Industri dimana ikatan nilai moral menjadi semakin longgar, masyarakatnya mulai merasakan perlunya revival pendidikan nilai yang pada akhir-akhir ini mulai ditelantarkan.
Download Contoh Tesis Pendidikan, Tesis Manajemen Pendidikan dan Contoh Skripsi Pendidikan, menyediakan contoh judul tesis manajemen pendidikan dan skripsi manajemen pendidikan dalam bentuk MS-WORD.
EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DAN METODE DIALOG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI.... (PEND-7)
Dalam era ini, manajemen perlu ditata secara demokratis, kreatif, dan menguntungkan bersama. Fungsi pendidikan perlu ditata ulang tidak hanya sekedar menjalankan tugas rutin mengajar. Namun lebih dari itu, yakni mewujudkan educated man yang mempunyai life skills berkulitas tinggi (Hopson and Scally, 1980: 19).
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena peradaban bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagai bangsa yang sedang membangun menyadari betul akan peran serta pendidikan terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa. Dalam rangka menyongsong era globalisasi dan persaingan bebas di tahun 2010, serta untuk mengimbangi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, maka tuntutan peningkatan mutu pendidikan tidak dapat ditawar lagi.
Nasution (1982: 11) mengemukakan bahwa “teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu. Pada hakekatnya teknologi pendidikan merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi Pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena peradaban bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagai bangsa yang sedang membangun menyadari betul akan peran serta pendidikan terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa. Dalam rangka menyongsong era globalisasi dan persaingan bebas di tahun 2010, serta untuk mengimbangi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, maka tuntutan peningkatan mutu pendidikan tidak dapat ditawar lagi.
Nasution (1982: 11) mengemukakan bahwa “teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu. Pada hakekatnya teknologi pendidikan merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi Pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”.
Penerapan Model Pembelajaran Arias Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih Bagi Siswa Kelas X-1 MAN, Tegalrejo, Magelang (PEND-121)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Titik sentral setiap peristiwa pembelajaran terletak pada
suksesnya siswa mengorganisasikan pengalamanya, mengembangkan kemampuan
berfikir, bukan pada kebenaran siswa dalam replikasi atas apa yang dikerjakan
oleh guru. Bidang studi Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Fiqih yang
dapat mengembangkan ritual dan sosial siswa sehingga materi yang telah
didapatkan dapat dipraktikan pula dalam hubungan sesama manusia. Pembelajaran Fiqih yang
secara umum bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai
keislaman kedalam diri siswa
agar dapat dihayati
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya yang terdiri atas siswa, guru, materi pelajaran sumber
belajar, fasilitas dan lain sebagainya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik pada ketrampilan tingkat
pengetahuan, atau sikapnya.
Perkembangan keagamaan mengikuti karakteristik tertentu yang khas. Pada usia
yang berbeda akan
dicirikan dengan
karakteristik perkembangan agama yang
berbeda pula, secara kasar dalam
realitas kehidupan beragama anak
ada yang sudah menjalankan
ajaran agama dengan baik, artinya sudah melaksanakan ajaran agama
secara rutin, ada yang setengah-setengah, ada pula yang kurang atau minim. Hal ini tergantung dari hasil
pendidikan baik dari keluarga, lingkungan, maupun pendidikan prenatal,
(Sriyanti; 2003: 93).
Namun sampai saat ini, pelaksanaan Fiqih khususnya Fiqih masih dihadapkan
pada problem (masalah) adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
Praktik-praktik pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMA dan MA cenderung pada
pembelajaran konvensional. Ini ditujukan bahwa pembelajaran Fiqih saat ini
belum dapat mengembangkan seluruh aspek dalam diri siswa. Selain itu, praktik
pembelajaran di kelas selama ini cenderung pada pembelajaran konvensional
sehinga kurang mampu merangsang siswa untuk aktif, memotivasi dengan minat atau
perhatian, membangkitkan kepercayaan diri untuk berhasil, menumbuhkan rasa bangga,
kepuasan diri siswa dengan memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri
dan yang paling penting adalah mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
riil siswa dalam masyarakat.
PENGARUH TINGKAT KEMAMPUAN MENGGUNAKAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP... (PEND-18)
Melihat segi maknanya (nilai komunikatifnya) kalimat terbagi menjadi kalimat berita (kalimat deklaratif) kalimat perintah (kalimat imperatif), kalimat tanya (kalimat interogatif) dan kalimat seru (kalimat interjektif). Dalam hal ini kalimat tersebut di atas merupakan struktur kalimat yang sering diajarkan di sekolah pada umumnya dan khususnya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
KONTRIBUSI KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (pend-78_
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang bermutu merupakan harapan setiap masyarakat suatu negara. Pengalaman menunjukkan bahwa modal kehidupan dalam setiap perubahan zaman adalah pendidikan. Terdapat empat isu sentral yang menjadi masalah pendidikan, yaitu : relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, efektifitas pendidikan, dan mutu pendidikan. Salah satu masalah pendidikan tersebut, yaitu mutu pendidikan, melibatkan banyak pihak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tersebut, khususnya mutu pendidikan dasar. Salah satu aspek yang memiliki peranan dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar, adalah kemampuan guru dengan segala latar belakang dan pengalaman. Tugas guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan manajerial (Depdikbud, 1983:9).
Pengaruh Prestasi Mata Pelajaran K3 Dan Pengalaman Praktik Industri Terhadap Kesiapan Kerja Pada Siswa Kelas Xii Smk Muda Patria Kalasan (PEND-120)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu
pokok masalah yang dihadapi bangsa Indonesia
untuk memasuki era globalisasi adalah kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
relatif rendah yang dicermati dari pemilikan latar pendidikannya. Peningkatan
kualitas SDM menjadi perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis
multidimensi yang terjadi saat ini.
Masyarakat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menghadapi persaingan
bebas. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas
sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para pelaku pembangunan pendidikan
berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan bangsa Indonesia agar dapat bersaing
dalam pasar tenaga kerja yang berkualitas dengan menyesuaikan pembangunan
pendidikan itu sendiri.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis. Perkembangan dan perubahan terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti menghasilkan sesuatu
yang lebih baik. Mutu pendidikan erat berkaitan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kurikulum, tenaga
kependidikan, proses pembelajaran, sarana dan prasarana serta lingkungan
sekolah dan manajemen sekolah itu sendiri.
Sekolah Menengah Kejuruan memiliki tujuan untuk
menyiapkan kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kemampuan
kerja dalam bidang industri sesuai dengan bidang kompetensi masing-masing. Tenaga
kerja yang dihasilkan diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Beberapa upaya perbaikan mutu
telah ditempuh oleh pemerintah, akan tetapi keberadaan SMK dalam menyiapkan
tenaga kerja masih dipandang sebelah mata oleh pihak industri. Hal ini terkait
oleh mutu dan kesiapan kerja siswa yang kurang terpenuhi untuk bekerja. Setiap
lulusan SMK memang disiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai.
Artinya ketika mereka telah menyelesaikan sekolahnya, lulusan SMK tersebut
dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapat sewaktu di sekolah.
Tesis Bimbingan Dan Konseling Lengkap
Tesis Bimbingan Dan Konseling Lengkap
Buat teman mahasiswa yang kebetulan lagi sibuk mikirin tentang pembuatan
judul Tesis Bimbingan Dan Konseling, dan lagi mencari contoh gratis. Mudah-mudahan
contoh Tesis Bimbingan Dan Konseling ini bisa membantu anda dalam membuat tesis
pendidikan yang anda jalani.
Langganan:
Postingan (Atom)