KORELASI ANTARA KOMPETENSI GURU DALAM MENYAMPAIKAN PEMBELAJARAN DAN MENGGUNAKAN MEDIA OHP MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP ... (PEND-1)

Tugas guru pada dasarnya ada dua macam yaitu mendidik dan mengajar. Mendidik dalam arti menanamkan nilai-nilai pada diri anak didik seperti budi pekerti, nilai keimanan, dan ketaqwaan (imtaq) kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai sopan santun, dan sebagainya, yang semua itu ditanamkan oleh guru dengan cara mengintegrasikan materi-materi tersebut melalui mata pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya. Sedangkan dalam tugas mengajar, guru diharapkan mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi penguasaan ilmu pengetahuan oleh anak didik sesuai dengan bidang mata pelajarannya. Keberhasilan tugas guru dalam jangka pendek dapat dilihat pada setiap akhir periode pembelajaran melalui tes formatif, tes sumatif maupun ujian nasional di setiap jenjang pendidikan.(Majlis Diklitbang PP Muh. 2004:14)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB DAN DISKUSI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK NEGERI ... (PEND-52)

Pertimbangan dalam mendesain pembelajaran ini karena siswa sebagai subjek belajar mempunyai keunggulan pada aspek tertentu, disini guru harus mengembangkan secara optimal dan menerapkan aktivitas belajar yang bermakna dan menyenangkan. Target ketercapaian kurikulum mengeliminasi hak siswa dan akan menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan secara mendasar yaitu menjadi manusia seutuhnya. Bertautan dengan realita yang dihadapi dalam uraian ini, guru perlu menerapkan metode yang menghasilkan pembelajaran yang relevan untuk siswa adalah Tanya jawab dan diskusi.

PENGARUH MEDIA BUKU BACAAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN ....(PEND-12)

Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini menginginkan pendidikan untuk kaum remaja agar dilaksanakan seimbang antara pengetahuuan dan pembentukan kepribadian. Maka dari itu pendidikan dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia terutama fkiran, perasaan dan tingkah lakunya.

Sebab hal tersebut juga mengindikasikan suatu keberhasilan program pendidikan dalam suatu bangsa didalam melaksanakan pembangunan di segala bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal tersebut pendidikan merupakan salah satu bidang yang cukup penting yang harus mampu menanggapi dan mengikuti perubahan yang terjadi dalam usaha pembangunan serta mampu menjawab tuntutan masyarakat. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan bangsa dan negara bahkan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu kehidupan secara individual dan sebagai kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui pendidikan, pribadi dan kemampuan seseorang akan berkembang, juga akan menghasilkan manusia yang beradab dan cerdas. Sekolah Dasar sebagai suatu lembaga pendidikan yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan dasar. Dengan demikian, tercipta sumber daya manusia yang bermutu dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berorientasi pada peningkatan penguasaan iptek, kemampuan profesional, dan produktivitas kerja yang dituntut oleh kebutuhan pembangunan. Dengan karakteristik mutu sumber daya manusia demikian, maka bangsa Indonesia diharapkan mampu bersaing dalam era globalisasi.

PENGARUH ALAT PERAGA TELEVISI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF DALAM BENTUK PUISI PADA SISWA ... (PEND-26)

Pentingnya perhatian terhadap dunia pendidikan tercermin dalam Undang¬-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, keatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


RESPONS MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN TUTORIAL PAI DAN PENGHAYATANNYA TERHADAP NILAI-NILAI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Universitas ...(PEND-64)

Pendidikan di seluruh dunia kini sedang mengkaji kembali perlunya pendidikan nilai moral, atau pendidikan budi pekerti atau pendidikan karakter. Menurut Zuriah (2007). Hal ini bukan hanya dirasakan oleh bangsa dan masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh Negara-negara maju. Bahkan di Negara- negara Industri dimana ikatan nilai moral menjadi semakin longgar, masyarakatnya mulai merasakan perlunya revival pendidikan nilai yang pada akhir-akhir ini mulai ditelantarkan.

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DAN METODE DIALOG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI.... (PEND-7)

Dalam era ini, manajemen perlu ditata secara demokratis, kreatif, dan menguntungkan bersama. Fungsi pendidikan perlu ditata ulang tidak hanya sekedar menjalankan tugas rutin mengajar. Namun lebih dari itu, yakni mewujudkan educated man yang mempunyai life skills berkulitas tinggi (Hopson and Scally, 1980: 19).

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena peradaban bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagai bangsa yang sedang membangun menyadari betul akan peran serta pendidikan terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa. Dalam rangka menyongsong era globalisasi dan persaingan bebas di tahun 2010, serta untuk mengimbangi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, maka tuntutan peningkatan mutu pendidikan tidak dapat ditawar lagi.

Nasution (1982: 11) mengemukakan bahwa “teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu. Pada hakekatnya teknologi pendidikan merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi Pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”.

Penerapan Model Pembelajaran Arias Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih Bagi Siswa Kelas X-1 MAN, Tegalrejo, Magelang (PEND-121)

BAB I 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang


Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya yang terdiri atas siswa, guru, materi pelajaran sumber belajar, fasilitas dan lain sebagainya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik pada ketrampilan tingkat pengetahuan, atau sikapnya.

Perkembangan keagamaan mengikuti karakteristik tertentu yang khas. Pada  usia  yang  berbeda  akan  dicirikan  dengan karakteristik  perkembangan agama  yang  berbeda  pula, secara  kasar dalam  realitas kehidupan  beragama anak ada yang  sudah  menjalankan  ajaran  agama dengan  baik, artinya sudah melaksanakan ajaran agama secara rutin, ada yang setengah-setengah, ada pula yang kurang atau  minim. Hal ini tergantung dari hasil pendidikan baik dari keluarga, lingkungan, maupun pendidikan prenatal, (Sriyanti; 2003: 93).


Titik sentral setiap peristiwa pembelajaran terletak pada suksesnya siswa mengorganisasikan pengalamanya, mengembangkan kemampuan berfikir, bukan pada kebenaran siswa dalam replikasi atas apa yang dikerjakan oleh guru. Bidang studi Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Fiqih yang dapat mengembangkan ritual dan sosial siswa sehingga materi yang telah didapatkan dapat dipraktikan pula dalam hubungan sesama manusia. Pembelajaran Fiqih  yang  secara  umum  bertujuan  untuk menanamkan nilai-nilai  keislaman  kedalam diri  siswa  agar  dapat  dihayati  dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun sampai saat ini, pelaksanaan Fiqih khususnya Fiqih masih dihadapkan pada problem (masalah) adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Praktik-praktik pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMA dan MA cenderung pada pembelajaran konvensional. Ini ditujukan bahwa pembelajaran Fiqih saat ini belum dapat mengembangkan seluruh aspek dalam diri siswa. Selain itu, praktik pembelajaran di kelas selama ini cenderung pada pembelajaran konvensional sehinga kurang mampu merangsang siswa untuk aktif, memotivasi dengan minat atau perhatian, membangkitkan kepercayaan diri untuk berhasil, menumbuhkan rasa bangga, kepuasan diri siswa dengan memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan yang paling penting adalah mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan riil siswa dalam masyarakat.

Cara Seo Blogger

Kumpulan Tesis dan Skripsi Pendidikan Headline Animator

Anda ingin download daftar judul tesis dan skripsi terbaru dan lengkap silahkan klik download

Like Ya

×