PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI dan MASYARAKAT (STM) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 15 SEMARANG (Pend-114)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang  Nomor   20   Tahun   2003   tentang   sistem  pendidikan nasional   ini  merumuskan  secara  tegas  mengenai  dasar,  fungsi,  dan  tujuan pendidikan  nasional. Pasal  2 Undang-undang  Nomor  20  Tahun  2003  tentang sistem pendidikan nasional menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila  dan  UUD 1945, sedangkan fungsinya yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak  serta  peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VII (PEND-63)

Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut antara lain peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan mutu para pendidik dan peserta didik serta perubahan dan perbaikan kurikulum.

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA ...(PEND-46

Karena kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, PEMBERIAN TUGAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN DAYA SERAP SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ...(PEND-44)

Dalam beberapa tahun terakhir ini minat belajar dan motivasi belajar siswa dirasakan sangat menurun, hal ini dibuktikan dengan nilai UN yang semakin rendah. Disamping itu pula nilai ulangan harian, ulangan blok dan ulangan umum setiap semester selalu tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal, baik yang terjadi pada mata pelajaran lain umumnya maupun mata pelajaran ekonomi khususnya.


Masalah diatas merupakan topik sentral yang dibicarakan dan dipersoalkan masyarakat dalam dunia pendidikan saat ini. Banyak kendala yang menjadi tantangan dan tidak dapat diatasi. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, saya mencoba mengidentifikasi sebab terjadinya masalah tersebut. Setelah merefleksi kegiatan dan tugas saya sebagai guru maka saya dapat menjawab hal itu disebabkan karena pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai, metode mengajar yang kurang tepat, teknik penilaian yang kurang sesuai, serta kurangnya sumber dan sarana belajar yang mendukung. Faktor-faktor inilah yang menjadi sebab rendahnya minat belajar, kurangnya aktivitas dalam mengerjakan tugas, kurangnya inisiatif dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan menemukan jawaban sendiri secara tepat dan benar.

PERANAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SISWA SMA .... (PEND-53)

Dasar kompetensi dapat menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai yang diamanatkan dalam Undang –Undang Dasar 1945.

Studi Tentang Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi Pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep (PEND-117)

BAB  I
PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju sekalipun.
Sungguhpun demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan. Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan. Misalnya pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses belajar mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan penyempurnaan sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian, penataan organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah pada pencapaian hasil pengajaran/pendidikan secara maksimal.
Mengingat pendidikan selalu berkenan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya (Nana Sudjana, 1989). Unsur manusia yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan pesrta didik. Dalam hal ini guru dituntut bagaimana ia menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang profesional. Di lain pihak peserta didik harus sadar bahwa pendidikan sangat menentukan kemajuan peradaban manusia.

Bimbingan Seks Bagi Remaja Tunagrahita (Telaah Kualitatif Dalam Upaya Menyusun Program Bimbingan Seks bagi Remaja Tunagrahita di SLB-C YPLB (Pend-92)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tunagrahita merupakan bagian dari individu yang memiliki kebutuhan khusus. Salah satu cirinya adalah memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, sehingga kemampuan akademik mereka mengalami keterlambatan jika dibandingkan dengan individu normal yang seusianya. Mereka kurang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial dan miskin dalam pembendaharaan kata. Namun, mereka memiliki perkembangan fisik yang sama dengan remaja pada umumnya.

Cara Seo Blogger

Kumpulan Tesis dan Skripsi Pendidikan Headline Animator

Anda ingin download daftar judul tesis dan skripsi terbaru dan lengkap silahkan klik download

Like Ya

×