Pada penyajian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran yaitu: pendekatan faktual, pendekatan konseptual serta pendekatan keterampilan proses (Funk, 1985; Subiyanto, 1988).
Pembelajaran IPA dengan pendekatan faktual adalah penyampaian informasi tentang fakta-fakta dari produk penemuan IPA tanpa diketahui bagaimana proses terjadinya produk IPA tersebut. Pembelajaran IPA dengan pendekatan konseptual yaitu pembelajaran dengan kecenderungan memberikan gambaran tentang sifat-sifat IPA yang dikembangkan oleh Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga siswa dapat mengorganisasikan tentang sifat-sifat alam semesta.
Sedangkan pembelajaran keterampilan proses yaitu pembelajaran IPA yang didasarkan atas pengamatan terhadap proses bagaimana produk-produk IPA tersebut diperoleh. Dengan digunakannya pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA, dapat melatih siswa untuk mengembangkan pikiran baik secara rasional, logis, realistis dan melatih siswa untuk menyelesaikan masalah (Carin dan Sund, 1985).
Penggunaan pendekatan faktual dan konseptual dalam pembelajaran IPA lebih banyak bersifat informatik, sehingga menimbulkan kesan bahwa mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran penuh informasi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pendekatan faktual maupun dengan pendekatan konseptual kurang dapat mengembangkan perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang telah dimiliki siswa. (Carin, 1985; Funk, 1985; Subiyanto, 1988).
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan tujuan tersendiri. misalnya IPS tentang refleksi kehidupan masyarakat. Bahasa tentang retensi kata dan keterangan, sedangkan untuk IPA tentang alam dan gejalanya. Salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran IPA adalah mengembangkan keterampilan proses sehingga anak memiliki keterampilan proses (Depdikbud, 1993).
Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Jadi, proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA. Selama siswa menggunakan sikap ilmiah, maka IPA merupakan pengetahuan yang dinamis tidak statis baik dalam teori maupun dalam praktek. IPA bukan sekedar pengetahuan, tetapi IPA adalah human enterprise yang melibatkan operasi mental, keterampilan, dan strategi, yang dirancang manusia untuk menemukan hakikat jagad raya.
Pendekatan IPA adalah pendekatan keterampilan proses yang menekankan pada keterampilan memperoleh pengetahuan dan meng-komunikasikan hasilnya (Kurikulum SMP 1994). Hal ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA di SMP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan pada prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi metode konvensional.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses IPA, para guru sebaiknya membuat rencana pembelajaran untuk satu semester. Dalam perencanaan ini ditentukan semua konsep-konsep yang dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses IPA yang akan dikembangkan. Gagne dalam Dahar (1986) menyebutkan bahwa dengan mengembangkan keterampilan IPA anak akan dibuat kreatif, ia akan mampu mempelajari IPA di tingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Proses belajar mengajar di SMP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan pada penerapan prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif. Implikasi teori belajar kognitif dalam pengajaran IPA adalah memusatkan kepada berpikir atau proses mental anak, dan tidak sekedar kepada hasilnya.
Agar tujuan pembelajaran mencapai sasaran dengan baik seperti yang tercantum dalam kurikulum, selain digunakan model pembelajaran yang sesuai, perlu adanya perangkat pembelajaran yang sesuai pula. Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan dan model pembelajaran yang memperhatikan aspek-aspek keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Mengingat pelajaran IPA masih dirasakan sulit oleh siswa, dengan pendekatan keterampilan proses kemampuan khusus siswa akan dieksplorasi dan dioptimalkan sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran IPA.
Pembelajaran IPA dengan pendekatan faktual adalah penyampaian informasi tentang fakta-fakta dari produk penemuan IPA tanpa diketahui bagaimana proses terjadinya produk IPA tersebut. Pembelajaran IPA dengan pendekatan konseptual yaitu pembelajaran dengan kecenderungan memberikan gambaran tentang sifat-sifat IPA yang dikembangkan oleh Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga siswa dapat mengorganisasikan tentang sifat-sifat alam semesta.
Sedangkan pembelajaran keterampilan proses yaitu pembelajaran IPA yang didasarkan atas pengamatan terhadap proses bagaimana produk-produk IPA tersebut diperoleh. Dengan digunakannya pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA, dapat melatih siswa untuk mengembangkan pikiran baik secara rasional, logis, realistis dan melatih siswa untuk menyelesaikan masalah (Carin dan Sund, 1985).
Penggunaan pendekatan faktual dan konseptual dalam pembelajaran IPA lebih banyak bersifat informatik, sehingga menimbulkan kesan bahwa mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran penuh informasi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pendekatan faktual maupun dengan pendekatan konseptual kurang dapat mengembangkan perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang telah dimiliki siswa. (Carin, 1985; Funk, 1985; Subiyanto, 1988).
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan tujuan tersendiri. misalnya IPS tentang refleksi kehidupan masyarakat. Bahasa tentang retensi kata dan keterangan, sedangkan untuk IPA tentang alam dan gejalanya. Salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran IPA adalah mengembangkan keterampilan proses sehingga anak memiliki keterampilan proses (Depdikbud, 1993).
Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Jadi, proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA. Selama siswa menggunakan sikap ilmiah, maka IPA merupakan pengetahuan yang dinamis tidak statis baik dalam teori maupun dalam praktek. IPA bukan sekedar pengetahuan, tetapi IPA adalah human enterprise yang melibatkan operasi mental, keterampilan, dan strategi, yang dirancang manusia untuk menemukan hakikat jagad raya.
Pendekatan IPA adalah pendekatan keterampilan proses yang menekankan pada keterampilan memperoleh pengetahuan dan meng-komunikasikan hasilnya (Kurikulum SMP 1994). Hal ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA di SMP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan pada prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi metode konvensional.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses IPA, para guru sebaiknya membuat rencana pembelajaran untuk satu semester. Dalam perencanaan ini ditentukan semua konsep-konsep yang dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses IPA yang akan dikembangkan. Gagne dalam Dahar (1986) menyebutkan bahwa dengan mengembangkan keterampilan IPA anak akan dibuat kreatif, ia akan mampu mempelajari IPA di tingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Proses belajar mengajar di SMP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan pada penerapan prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif. Implikasi teori belajar kognitif dalam pengajaran IPA adalah memusatkan kepada berpikir atau proses mental anak, dan tidak sekedar kepada hasilnya.
Agar tujuan pembelajaran mencapai sasaran dengan baik seperti yang tercantum dalam kurikulum, selain digunakan model pembelajaran yang sesuai, perlu adanya perangkat pembelajaran yang sesuai pula. Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan dan model pembelajaran yang memperhatikan aspek-aspek keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Mengingat pelajaran IPA masih dirasakan sulit oleh siswa, dengan pendekatan keterampilan proses kemampuan khusus siswa akan dieksplorasi dan dioptimalkan sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran IPA.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar