I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan
dapat berpikir. Proses berpikir biasanya bertolak dari pengamatan indera atau
observasi empirik. Proses itu dalam pikiran menghasilkan sejumlah pengertian
dan sekaligus keputusan atau simpulan. Kegiatan berpikir itu sendiri sangat
diperlukan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa tersebut. Kegiatan
berpikir yang logis harus diikuti bahasa yang logis pula, agar informasi yang
disampaikan penutur dapat tersampaikan secara logis pula.
Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai
sarana pengembangan penalaran (Depdikbud, 1995: 1). Selain itu, dikatakan pula
bahwa salah satu tujuan pengajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat
mengungkapkan suatu hal secara jelas dan logis serta sistematis sesuai dengan
konteks dan situasi di berbagai bentuk dan ragam bahasa (Depdikbud, 1995: 2).
Oleh sebab itu, seorang guru atau pengajar harus mampu mengembangkan kemampuan
berlogika peserta didik melalui proses belajar mengajar.