BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkunganya yang terdiri atas siswa, guru, materi pelajaran sumber
belajar, fasilitas dan lain sebagainya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik pada ketrampilan tingkat
pengetahuan, atau sikapnya.
Perkembangan keagamaan mengikuti karakteristik tertentu yang khas. Pada usia
yang berbeda akan
dicirikan dengan
karakteristik perkembangan agama yang
berbeda pula, secara kasar dalam
realitas kehidupan beragama anak
ada yang sudah menjalankan
ajaran agama dengan baik, artinya sudah melaksanakan ajaran agama
secara rutin, ada yang setengah-setengah, ada pula yang kurang atau minim. Hal ini tergantung dari hasil
pendidikan baik dari keluarga, lingkungan, maupun pendidikan prenatal,
(Sriyanti; 2003: 93).
Titik sentral setiap peristiwa pembelajaran terletak pada
suksesnya siswa mengorganisasikan pengalamanya, mengembangkan kemampuan
berfikir, bukan pada kebenaran siswa dalam replikasi atas apa yang dikerjakan
oleh guru. Bidang studi Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Fiqih yang
dapat mengembangkan ritual dan sosial siswa sehingga materi yang telah
didapatkan dapat dipraktikan pula dalam hubungan sesama manusia. Pembelajaran Fiqih yang
secara umum bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai
keislaman kedalam diri siswa
agar dapat dihayati
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sampai saat ini, pelaksanaan Fiqih khususnya Fiqih masih dihadapkan
pada problem (masalah) adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
Praktik-praktik pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMA dan MA cenderung pada
pembelajaran konvensional. Ini ditujukan bahwa pembelajaran Fiqih saat ini
belum dapat mengembangkan seluruh aspek dalam diri siswa. Selain itu, praktik
pembelajaran di kelas selama ini cenderung pada pembelajaran konvensional
sehinga kurang mampu merangsang siswa untuk aktif, memotivasi dengan minat atau
perhatian, membangkitkan kepercayaan diri untuk berhasil, menumbuhkan rasa bangga,
kepuasan diri siswa dengan memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri
dan yang paling penting adalah mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
riil siswa dalam masyarakat.